Pengertian apa itu Candi – kata candi berasal dari kata candikargha yang bermakna rumah candika. Candika merupakan salah satu nama dari Dewi Durga atau Dewi kematian. Jadi kata candi digunakan untuk menyebut bangunan suci Hindu yang berhubungan dengan kematian para Raja atau tokoh-tokoh terkemuka. Candi-candi di Indonesia berbeda dengan candi-candi di India yang berfungsi sebagai kuil untuk melakukan ibadah bersama-sama.
Ada tiga bagian penting candi, yaitu :
1. Kaki Candi
Kaki candi yang merupakan bagian bawah candi memiliki simbol sebagai dunia bawah atau bhurloka. Bentuknya berupa bujur sangkar yang dilengkapi dengan jenjang pada salah satu sisinya. Pada kaki candi terdapat suatu tangga untuk menuju ke tubuh candi, juga terdapat sumur untuk menyimpan pripih dalam sebuah kotak batu atau tempayan. Yang dimaksud pripih adalah benda-benda yang dianggap sebagai lambang zat-zat jasmaniah dari seorang Raja yang telah bersatu dengan penitisnya. Jadi, yang dikubur dalam sumur di kaki candi bukanlah mayat atau abu jenazah, melainkan bermacam-macam benda seperti potongan berbagai jenis logam dan batuan-batuan akik yang disertai saji-sajian. Diatas sumuran ditempatkan arca dewa, atau patung raja dengan perwujudan dewa, atau sebuah lingga sebagai lambang dewa siwa.
2. Tubuh candi
Tubuh candi adalah bagian tengah candi yang berbentuk kubus yang dianggap sebagai dunia antara atau bhuwarloka. Tubuh candi terdiri dari sebuah bilik (kamar) yang ditengahnya berisi arca, dibagian luar bilik diberi relung-relung, dan terdapat jalan keliling yang disebut pradakshina. Pada relung sisi selatan di tempatkan arca siwa Mahaguru, di relung utara arca Durga, dan di relung dinding belakang barat atau timur bertakhta arca Ganeca. Pada bagian tengah bilik terdapat pintu masuk yang dihiasi dengan kala atau kalamakara. Kemudian, bagian luar pradakshima diberi pagar langkan yang sisinya dihiasi dengan relief.
3. Atap candi
Atap candi adalah bagian atas candi yang menjadi simbol dunia atas, Swarloka. Pada umumnya atap candi terdiri dari tiga tingkatan yang semakin atas semakin kecil ukurannya dan pada puncaknya dibuat sebuah ratna. Di dalam atap candi terdapat sebuah rongga kecil yang dasarnya berupa batu segi empat berpahatkan gambar teratai merah sebagai takhta dewa. Pembuatan rongga itu ditujukan sebagai tempat bersemayam sementara sang dewa
Penyebaran candi paling banyak di Indonesia berada di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dilihat dari corak dan bentuknya kelompok candi di Jawa Tengah bagian utara dan selatan tidak begitu berbeda, hanya candi-candi di Jawa tengah bagian selatan lebih megah. Lain halnya candi-candi di Jawa Timur yang tampak nyata beberapa perbedaannya.
Artikel Terkait
0 komentar:
Posting Komentar